LLDikti Wilayah V Resmi Membuka Program Pelatihan bagi Fasilitator Erasmus+ IHiLead
Universitas Islam Indonesia (UII) menerima hibah Erasmus+ Capacity Building in the field of Higher Education (CBHE) dengan nama program “Erasmus+ Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead)” iHiLead merupakan upaya kolektif yang disponsori oleh Program Erasmus+ dari Uni Eropa dan diikuti oleh 7 universitas di Indonesia, 3 universitas di Eropa, dan didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang bertujuan untuk membangun kepemimpinan sekolah pada tahun 2021 hingga 2024, Dalam hal ini, UII bekerja sama dengan University of Gloucestershire di United Kingdom, International School for Social and Business Studies di Slovenia, University of Granada di Spanyol, bersama enam perguruan tinggi di Indonesia (Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran, Universitas Presiden, STIE Malangkuḉeḉwara.
Output dari program Erasmus+ Capacity Building in the field of Higher Education (CBHE) menghasilkan Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PEMIMPIN). PEMIMPIN bercita-cita mengembangkan pengetahuan, kurikulum dan teknologi pengembangan kualitas SDM bagi pemimpin dan calon pemimpin perguruan tinggi, menyelenggarakan pelatihan pengembangan diri kepemimpinan perguruan tinggi, memberikan wadah kolaborasi pengembangan kualitas kepemimpinan perguruan tinggi, menyebarluaskan dan memfasilitasi berbagai hasil penelitian dan pengalaman pengembangan kepemimpinan perguruan tinggi kepada warga perguruan tinggi dan masyarakat melalui media perguruan tinggi, media ilmiah dan media massa. Pelaksanaan Program Erasmus iHiLead dimulai sejak tahun 2021 untuk menyusun kurikulum dan modul pelatihan pengembangan kepemimpinan di perguruan tinggi, serta Workshop Training for Trainer.
Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sesi pembukaan Program Pelatihan bagi Fasilitator Program Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Ruang Erasmus Lantai 3 Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Selasa (16/5), menuturkan bahwasanya pelatihan ini akan berlangsung selama empat hari sampai tanggal 20 Mei 2023 yang mana para peserta pelatihan nantinya akan membantu UII menjadi fasilitator pelatihan seperti ini untuk khalayak UII yang lebih luas dengan perwakilan dari perguruan tinggi swasta sahabat. Sampai hari ini UII sudah mendapatkan Amanah dari Uni Eropa dengan sembilan program dari Erasmus. Diantaranya CBHE, Global Mobility, dan Konsorsium Lintas Perguruan Tinggi. “Konsep yang kita jalankan cenderung banyak diskusi saling belajar, dari proses itu diharapkan akan mempertajam dan memperkaya materi yang akan kita sebarluaskan di level-level selanjutnya. Kita berharap peran dari ibu bapak dapat memperkaya perspektif yang muncul sehingga lebih siap untuk disampaikan ke peserta yang lebih luas. Pelatihan ini tidak hanya untuk dosen tapi juga untuk Tendik. Kita berharap banyak dosen UII dan Tendik UII yang siap untuk menjadi pemimpin. Kita harapkan ini juga akan berdampak tidak hanya untuk perguruan tinggi anggota konsorsium namun juga perguruan tinggi lain sebab ada keterlibatan dirjen dikti. Program Ini juga akan memperkuat program kepemimpinan yang sudah UII jalankan beberapa tahun yang lalu. Kedepannya kita sedang menyiapkan juga sekolah kepemimpinan level dua dan level tiga, level dua adalah sekolah calon dekan dan level tiga adalah sekolah calon pimpinan universitas.” Ujar Fathul Wahid dalam sambutannya.
Sementara itu, hadir untuk sesi penyampaian arahan sekaligus membuka secara resmi Program Pelatihan bagi Fasilitator Program Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan Perguruan Tinggi, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Yogyakarta. Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. “Program lain Erasmus ini sendiri seperti Student Credit Mobility, Staff Exchange, Erasmus Mundus Master Degree, dan Erasmus Class. Program Erasmus ini sangat prestisius dengan total alokasi anggaran 16.5 Milyar Euro. LLDikti wilayah V sangat berterimakasih telah dilibatkan dan sangat mendukung program-program ini. Perguruan tinggi swasta di Yogyakarta berjumlah lebih dari 10, mayoritas dari jumlah tersebut bertengger pada peringkat 10 besar tapi masih banyak yang berada di bawah. Kami selalu mempromosikan Yogyakarta sebagai kota Pendidikan yang nyaman untuk para pelajar agar menarik mahasiswa di luar Yogyakarta untuk bisa berbondong-bondong menempuh studi di Yogyakarta.” Tandas Aris Junaidi. Pelatihan pada hari pertama terdiri dari dua sesi yang berlangsung dari pukul 10.30 – 15.15 WIB. Sesi pertama yakni pengenalan Proyek Erasmus+ iHiLead dan Asosiasi PEMIMPIN, Pemaparan dan asesmen Higher Education Leadership Qualities and Skills (HELQS) sebagai Kerangka Metodologi untuk Program Kepemimpinan iHiLead yang dipandu oleh Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Kemudian pelatihan sesi kedua dipandu oleh Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. dan Dr.rer.nat. dan Dian Sari Utami, S.Psi., M.A. dengan tema Pengantar Immunity to Change Methodology (ICM). “Perubahan lingkungan dengan tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity atau Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, Ambiguitas) memaksa setiap orang untuk berubah agar dapat beradaptasi dan bertahan di masa depan. Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, seorang pemimpin harus mempersiapkan organisasinya untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk menyiapkan sumber daya manusia yang mudah beradaptasi. Sebagai pemimpin, tentu saja juga harus berani berubah demi memajukan perusahaan/organisasi. Namun, pemimpin mungkin berada di zona nyaman dan sulit berubah, sehingga tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memahami sejumlah alasan mengapa pemimpin tidak mau berubah, untuk memahami langkah-langkah pemimpin dapat mengubah imunitasnya, Untuk memahami konsep metodologi imunitas terhadap perubahan dan untuk menerapkan metodologi untuk mengubah imunitas pemimpin.” Terangnya.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!