PEMIMPIN Sosialisasikan Program Kerja kepada Perguruan Tinggi Wilayah LLDikti V

Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PEMIMPIN) mengadakan sosialisasi program kerja di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Universitas Islam Indonesia (UII) (23/8). Sosialisasi dibuka oleh Kepala LLDikti wilayah V, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. dan Wakil Rektor bidang Pengembangan Akademik & Riset UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. Pertemuan ini dihadiri oleh kurang lebih 100 pimpinan dari 50 perguruan tinggi di wilayah LLDikti V.

Perkumpulan ini bertujuan mendorong perubahan perguruan tinggi Indonesia ke arah kemajuan sesuai cita-cita dan tujuan pendidikan di Indonesia. PEMIMPIN bercita-cita mengembangkan pengetahuan, kurikulum dan teknologi pengembangan kualitas sumber daya manusia bagi pemimpin dan calon pemimpin perguruan tinggi.

“Para pemimpin perguruan tinggi perlu mampu beradaptasi dengan cepat dan mampu membawa institusi perguruan tinggi ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, tidak sekedar mengelola institusi pendidikan, namun menjadi penggerak utama di dalam menghadapi perubahan paradigma pendidikan dalam mengembangkan potensi mahasiswa dan tenaga pendidik serta menjalin kerja sama yang baik di dalam maupun luar negeri,” tutur Aris Junaidi menyampaikan tantangan perguruan tinggi dalam sambutannya.

Jaka Nugraha berharap kurikulum PEMIMPIN yang telah diterapkan di UII juga bisa dirasakan oleh perguruan tinggi lainnya. Sebab menurutnya setiap lembaga harus memiliki pemimpin yang karakteristiknya sesuai dengan lembaga tersebut.
“Kurikulum yang sudah ada telah dipraktikkan di UII kepada seluruh level kepemimpinan. Kita berharap (kurikulum PEMIMPIN) juga berdampak pada perguruan tinggi khususnya di wilayah LLDikti V, dan semoga masing-masing perguruan tinggi bisa melahirkan pemimpin yang karakteristiknya cocok dengan organisasi sehingga membawa akselerasi perubahan yang lebih baik,” pungkasnya.

Agenda sosialisasi yang dikemas sebagai breakfast meeting ini dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan Ike Agustina sebagai Ketua PEMIMPIN, Ilya Fadjar Maharika sebagai Koordinator Program Erasmus+ iHiLead UII dan Wiryono Rahardjo sebagai Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII. Diskusi panel bertujuan untuk mensosialisasikan program PEMIMPIN dan praktik baik program Erasmus+ CBHE di UII.

Mengawali paparan, Wiryono menjelaskan bahwa Erasmus+ merupakan proyek yang didanai oleh Uni Eropa dalam beberapa skema. UII telah menjalankan program Erasmus+ sejak tahun 2014. Selain skema Erasmus+ CBHE, ada juga skema Erasmus+ International Credit Mobility (ICM) untuk mendorong kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan serta mahasiswa melalui mobilitas internasional.

Lebih lanjut, Ilya menambahkan bahwa PEMIMPIN sebagai bagian dari proyek Erasmus+ CBHE, dengan nama Erasmus+ iHiLead, dihadirkan sebagai wahana gotong royong yang melibatkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mendukung keterbatasan kepemimpinan di perguruan tinggi.

“Kita masuk perguruan tinggi untuk menjadi dosen, bukan pemimpin. Kecelakaan-kecelakaan sejarahlah yang membuat kita menjadi pemimpin. Otomatis kita tidak terlatih untuk menjadi pemimpin. Sementara, kondisi eksternal dan internal di sektor pendidikan berubah sangat cepat,” ungkap Ilya.

“Dalam diskusi ini kami hanya menghadirkan 2 pertanyaan: kesulitan apa yang dihadapi dalam konteks kepemimpinan di perguruan tinggi? Dan kemudian ekspektasi apa yang diharapkan agar kita bisa bekerja sama pada Program PEMIMPIN ini?” ujar Ilya menutup penjelasannya.

“Program kerja utama PEMIMPIN adalah Webinar Series, Simposium Nasional Kepemimpinan Perguruan Tinggi, dan Program Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan. Kami mengajak Ibu dan Bapak bergabung menjadi bagian dari PEMIMPIN. Asosiasi ini hadir oleh kita, dari kita, untuk kita dan Indonesia,” ujar Ike mengakhiri sesi diskusi panel.

Setelah sarapan bersama yang sekaligus dimanfaatkan sebagai sesi berjejaring, para peserta melakukan diskusi kelompok terarah untuk memberikan masukan serta memetakan kebutuhan atau ekspektasi aktivitas yang bisa dijalankan bersama PEMIMPIN. Pertemuan ini diakhiri dengan panel penutupan yang dipimpin oleh Ilya Maharika, “Diharapkan kita bersama-sama dengan PEMIMPIN dapat menjadi mitra Kemdikbudristek untuk bekerja sama dalam peningkatan dan pengembangan kualitas kepemimpinan di perguruan tinggi.”

LLDikti Wilayah V Resmi Membuka Program Pelatihan bagi Fasilitator Erasmus+ IHiLead

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima hibah Erasmus+ Capacity Building in the field of Higher Education (CBHE) dengan nama program “Erasmus+ Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead)” iHiLead merupakan upaya kolektif yang disponsori oleh Program Erasmus+ dari Uni Eropa dan diikuti oleh 7 universitas di Indonesia, 3 universitas di Eropa, dan didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang bertujuan untuk membangun kepemimpinan sekolah pada tahun 2021 hingga 2024, Dalam hal ini, UII bekerja sama dengan University of Gloucestershire di United Kingdom, International School for Social and Business Studies di Slovenia, University of Granada di Spanyol, bersama enam perguruan tinggi di Indonesia (Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran, Universitas Presiden, STIE Malangkuḉeḉwara.

Output dari program Erasmus+ Capacity Building in the field of Higher Education (CBHE) menghasilkan Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PEMIMPIN). PEMIMPIN bercita-cita mengembangkan pengetahuan, kurikulum dan teknologi pengembangan kualitas SDM bagi pemimpin dan calon pemimpin perguruan tinggi, menyelenggarakan pelatihan pengembangan diri kepemimpinan perguruan tinggi, memberikan wadah kolaborasi pengembangan kualitas kepemimpinan perguruan tinggi, menyebarluaskan dan memfasilitasi berbagai hasil penelitian dan pengalaman pengembangan kepemimpinan perguruan tinggi kepada warga perguruan tinggi dan masyarakat melalui media perguruan tinggi, media ilmiah dan media massa. Pelaksanaan Program Erasmus iHiLead dimulai sejak tahun 2021 untuk menyusun kurikulum dan modul pelatihan pengembangan kepemimpinan di perguruan tinggi, serta Workshop Training for Trainer.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sesi pembukaan Program Pelatihan bagi Fasilitator Program Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Ruang Erasmus Lantai 3 Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Selasa (16/5), menuturkan bahwasanya pelatihan ini akan berlangsung selama empat hari sampai tanggal 20 Mei 2023 yang mana para peserta pelatihan nantinya akan membantu UII menjadi fasilitator pelatihan seperti ini untuk khalayak UII yang lebih luas dengan perwakilan dari perguruan tinggi swasta sahabat. Sampai hari ini UII sudah mendapatkan Amanah dari Uni Eropa dengan sembilan program dari Erasmus. Diantaranya CBHE, Global Mobility, dan Konsorsium Lintas Perguruan Tinggi. “Konsep yang kita jalankan cenderung banyak diskusi saling belajar, dari proses itu diharapkan akan mempertajam dan memperkaya materi yang akan kita sebarluaskan di level-level selanjutnya. Kita berharap peran dari ibu bapak dapat memperkaya perspektif yang muncul sehingga lebih siap untuk disampaikan ke peserta yang lebih luas. Pelatihan ini tidak hanya untuk dosen tapi juga untuk Tendik. Kita berharap banyak dosen UII dan Tendik UII yang siap untuk menjadi pemimpin. Kita harapkan ini juga akan berdampak tidak hanya untuk perguruan tinggi anggota konsorsium namun juga perguruan tinggi lain sebab ada keterlibatan dirjen dikti. Program Ini juga akan memperkuat program kepemimpinan yang sudah UII jalankan beberapa tahun yang lalu. Kedepannya kita sedang menyiapkan juga sekolah kepemimpinan level dua dan level tiga, level dua adalah sekolah calon dekan dan level tiga adalah sekolah calon pimpinan universitas.” Ujar Fathul Wahid dalam sambutannya.

Sementara itu, hadir untuk sesi penyampaian arahan sekaligus membuka secara resmi Program Pelatihan bagi Fasilitator Program Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan Perguruan Tinggi, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Yogyakarta. Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. “Program lain Erasmus ini sendiri seperti Student Credit Mobility, Staff Exchange, Erasmus Mundus Master Degree, dan Erasmus Class. Program Erasmus ini sangat prestisius dengan total alokasi anggaran 16.5 Milyar Euro. LLDikti wilayah V sangat berterimakasih telah dilibatkan dan sangat mendukung program-program ini. Perguruan tinggi swasta di Yogyakarta berjumlah lebih dari 10, mayoritas dari jumlah tersebut bertengger pada peringkat 10 besar tapi masih banyak yang berada di bawah. Kami selalu mempromosikan Yogyakarta sebagai kota Pendidikan yang nyaman untuk para pelajar agar menarik mahasiswa di luar Yogyakarta untuk bisa berbondong-bondong menempuh studi di Yogyakarta.” Tandas Aris Junaidi. Pelatihan pada hari pertama terdiri dari dua sesi yang berlangsung dari pukul 10.30 – 15.15 WIB. Sesi pertama yakni pengenalan Proyek Erasmus+ iHiLead dan Asosiasi PEMIMPIN, Pemaparan dan asesmen Higher Education Leadership Qualities and Skills (HELQS) sebagai Kerangka Metodologi untuk Program Kepemimpinan iHiLead yang dipandu oleh Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Kemudian pelatihan sesi kedua  dipandu oleh Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. dan Dr.rer.nat. dan Dian Sari Utami, S.Psi., M.A. dengan tema Pengantar Immunity to Change Methodology (ICM). “Perubahan lingkungan dengan tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity atau Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, Ambiguitas) memaksa setiap orang untuk berubah agar dapat beradaptasi dan bertahan di masa depan. Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, seorang pemimpin harus mempersiapkan organisasinya untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk menyiapkan sumber daya manusia yang mudah beradaptasi. Sebagai pemimpin, tentu saja juga harus berani berubah demi memajukan perusahaan/organisasi. Namun, pemimpin mungkin berada di zona nyaman dan sulit berubah, sehingga tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memahami sejumlah alasan mengapa pemimpin tidak mau berubah, untuk memahami langkah-langkah pemimpin dapat mengubah imunitasnya, Untuk memahami konsep metodologi imunitas terhadap perubahan dan untuk menerapkan metodologi untuk mengubah imunitas pemimpin.” Terangnya.

7 Perguruan Tinggi Indonesia Berkolaborasi untuk Peningkatkan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Indonesia Dilaksanakan di Granada, Spanyol

Tujuh universitas dalam negeri yaitu Universitas Brawijaya, UII, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), President University, Universitas  Negeri Semarang, Universitas Padjajaran dan STIE Malangkucecwara yang membentuk konsorsium yang didukuung oleh Kemendikbudristek dan 3 PT dari luar negeri yaitu University  of Gloucestershire, Inggris,  University of Granada Spanyol dan International School for Social and Business Studies Slovenia mengadakan  Indonesian partners staff training workshop phase 3 yang merupakan  bagian dari kegiatan Ihilead project (Indonesian Higher Education Leadership) di University of Granada dari tanggal 26 sampai 30 September 2022. Project ini dilatarbelakangi bahwa daya saing organisasi sangat dipengaruhi oleh kapasitas kepemimpinan. Tantangan perguruan tinggi diera VUCA ini memerlukan kecepatan, kelenturan dan ketepatan pemimpin dalam membuat keputusan. Keterlibatan mereka diharapkan bisa menjadi mitra perubahan dalam mengadvokasi pentingnya  efektivitas kepemimpinan PT di Indonesia.

Foto Bersama

Sambutan pembukaan acara tersebut disampaikan oleh Dr. Irene Pedreira Romero, Director of projects and international agreements, and representative of the rector at University of Granada; Dra. Tjitjik Srie Tjahjandarie PhD, dari Kemendikbudristek , Dr. Francisco Javier Montoro Ríos, Head of Modern Languages Centre, Granada; David Dawson, Project Main Coordinator University of Gloucestershire serta Ir. Ilya Fadjar Maharika,Ph.D Project coordinator dari Universitas Islam Indonesia.

Kegiatan di Universitas  Granada yang dimulai jam 09.00 sampai 18.00 ini sangat padat dengan seminar-seminar tentang EU Best Practice Seminar “Principles for Creating Impact from Higher Education” diberikan oleh David Dawson.  Serta  Creating Policy Impact – The Experience from University of Granada  yang disampaikan oleh Dr. José Alberto Castañeda-García, Research and Postgraduate Studies Vicedean dari the Faculty of Economics and Business;  Dr. Juan Antonio Lacomba-Arias  Vice dean International Relations dari Faculty of Economics and Business;  Dr. Ignacio José Blanco-Medina, Director of International Strategy dari the Internationalization Vice rectorate.  Materi ini banyak memberikan penjelasan bagaimana membuat dampak dari kegiatan proyek ini  untuk perguruan tinggi, sesuai dengan harapan dari project IHILEAD terhadap peningkatan skill kepemimpinan di lingkungan PT secara nasional.

Selain itu, David Dawson,  Valerij Dermol  dan Rodrigo Martin-Rojas memberikan contoh tentang  impactful Higher Education projects: Process and Results. Proyek ini sangat strategis bagi tatakelola PT dan diharapkan bisa berdampak signifikan bagi peningkatan kualitas institusi perguruan tinggi di Indonesia dan sejalan untuk mendukung pencapaian program MBKM. (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

Aktifitas peserta pilot project dalam phase 3 ini adalah untuk mengembangkan project of change management yang telah dibuat pada phase 1 dan 2 yang telah dilaksanakan di UII dan Universitas Padjajaran bulan lalu. Aktivitas pada phase sebelumnya menekankan pada pengkayaan dan peningkatan kapasitas peserta pelatihan. Beberapa materi seperti Authentic leadership, managing resource, managing conflict serta beberapa pembahasan kasus diberikan sebagai bekal pengetahuan.